Misi

1. Mengembangkan keilmuan dan keterampilan professi bidang perpustakaan, kearsipan, dan dokumentasi.
2. Meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik mahasiswa dalam bidang sistem pelayanan informasi.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana akademik.
4. Menjalin kerjasama keilmuan dan kemitraan professi bidang perpustakaan, arsip dan dokumentasi dengan instansi/lembaga yang relevan dengan bidang keilmuan PAD.
5. Menyiapkan tenaga siap pakai untuk dunia kerja yang relevan

Kamis, 12 Februari 2009

Hari Jadi ke-10 PAD


PADANG, METRO -- Memperingati hari jadinya ke 10 Program DIII, Jurusan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (PAD) Fakultas Imu Budaya - Adab IAIN Imam Bonjol Padang menggelar Pameran dan gerakan penghijauan di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya-Adab.
Pameran foto, dokumentasi, seni dan kaligrafi serta penanaman beberapa pohon di sekitar fakultas tersebut, merupakan merupakan hasil karya dan perjalanan selama sepuluh tahun jurusan tersebut. “Momen ini merupakan ajang kreasi dan dan evaluasi, terhadap sepuluh tahun perjalanan jurusan PAD yang kian mendapat tempat di bidangnya,” ungkap Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN IB Padang Drs Irhas Ashamad M Hum kepada POSMETRO ketika pembukaan Pameran dan penanaman pohon di Gedung Dekanat Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN IB Padang, Kamis (7/8).

Irhas mengatakan, perkembangan jurusan PAD Fakultas Ilmu Budaya-Adab IAIN IB dalam kancah pendidikan kususnya di Perguruan Tinggi serta peluang kerja yang menjanjikan tidak terlepas dari bentuk pengolaan yang serius dari seluruh citivitas akademika yang ada. Jurusan PAD yang dulunya DII kemudian dikembangkan menjadi DIII. Alumninya tersebar diberbagai Instansi Pemerintah dan Swasta yang terkait di bidangnya. Setelah sukses melakukan pengembangan pada jurusan PAD pada tahun tahun ajaran 2008-2009 Fakultas Ilmu Budaya-Adab membuka program S1 Jurusan Imformasi dan Perpustakaan. “Untuk tahun ini jurusan tersebut masih dibuka bagi mahasiswa transfer DIII. Setelah izin pendirian jurusan dikeluarkan Insya Allah tahun ajaran 2009-2010 sudah menerima mahasiswa baru, begitu juga Jurusan Seni dan kaligrafi Islam,” katanya.

Pameran dan pengijauan tersebut, dibuka secara resmi oleh Pembantu Rektor I IAIN IB Padang Prof Dr H syafrudin Nurdin MPd ditandai dengan pengguntingan pita dan penanaman pohon pertama yang disaksikan oleh segenap citivitas akademika Fakultas Ilmu Budaya - Adab. Jurusan PAD yang yang terdiri dari dua Progaram Studi (Prodi) tersebut, masing-masing Prodi Perpustakaan dan Arsip/Dokumentasai.” Jurusan PAD tergolong langka untuk wilayah Sumatra Tengah cuma ada, di IAIN dan UNP. Di antara keduanya tersebut, PAD IAIN paling tua dan punya S1. Alumninya sangat dibutuhkan malahan kita kekurangan stok untuk memenuhi permintaan tenaga kerja,” tegas Ketua Jurusan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Drs Zul Karnaini M Ag.


Kerjasama Kelembagaan (MoU)


Program studi ini telah menjalin kejasama dengan lembaga yang relevan dengan bidang program studi. Di bawah ini adalah kerjasama yang telah dilakukan oleh program studi Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang Padang, antara lain :

1. Telah terjalinnya kerjasama kemitraan antara fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dengan badan perpustakaan Propinsi (BPP) Sumatera Barat dengan SK, MoU No. IN/8/PP.00.9/6/50/99.
2. Telah terjalinnya kerjasama kemitraan antara fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dengan Badan Arsip Propinsi (BAP) Sumatera Barat dengan SK. MoU No. IN/8/PP.00.9/6/570/2002.
3. Telah terjalinnya kerjasama kemitraan antara Jurusan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dengan Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Jakarta Dengan SK. MoU No. IN/8/PP.00.9/6/385/2006.
4. Telah terjalinnya kerjasama kemitraan antara Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran dengan Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang tentang bantuan tenaga pengajar dan pembinaan pada program S-1 Jurusan Ilmu Informasi Dan Perpustakaan Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang , dengan SK . MoU No. IN/8/PP.00.1016/509/2007.
5. Telah terjalinnya kerjasama kemitraan antara IAIN Imam Bonjol Padang dengan Badan Perpustakaan Propinsi Sumatera Barat tentang Penyelenggaraan Operasional Perpustakaan Keliling dengan SK MoU No: IN/8/PP.009/6/166.a/2007.
6. Telah terjalinnya kerjasama kemitraan antara Badan Litbang Dan Diklat Departemen Agama Republik Indonesia dengan IAIN Imam Bonjol Padang dan Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Sumatera Barat tentang penyelenggaraan Program Pendidikan D.III Tenaga Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi (PAD) Bagi Aparatur Departemen Agama Se-Sumatera Barat, dengan SK MoU No. IN/8/PP.00.1016/509/2007.
7. Kerjasama Walikota Padang dengan Jurusan D.III Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi Fakultas Adab IAIN Imam Bonjol Padang dalam pengelolaan arsip Balaikota.
8. Kerjasama antara Pemda Tingkat Dua Bukittinggi dengan Jurusan D.III Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi tentang Pelaksanaan Pangabdian dalam bentu Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa.


Kamis, 29 Januari 2009

HUT PAD ke 10 : 27 September 2008

Kutipan : Sambutan Dekan Fakultas Ilmu Budaya-Adab pada HUT PAD, 17 September 2008


Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Pada hari ini, tepat pada tanggal 17 September sepuluh tahun yang lalu, fakultas Ilmu Budaya Adab IAIN Imam Bonjol Padang pertama kali meluaskan bidang keilmuannya dengan membuka program Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Pada awal pembukaannya program diploma ini mendapat sambutan dari berbagai pihak, terutama dari pihak luar IAIN sendiri. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat kebutuhan tenaga-tanaga perpustakaan yang diperlukan di berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta, sementara itu tidak banyak perguruan tinggi di Padang khususnya dan Sumatera Barat umumnya yang membuka program pendidikan professional perpustakaan ini. Karena itu, hampir semua lulusan program ini diserap oleh pasar tenaga kerja.

Di samping itu, keberadaan fakultas Adab dengan dua jurusan asal (BSA dan SKI) yang pada waktu sebelumnya masih sayup-sayup dalam pandangan masyarakat dan dalam bursa pilihan calon mahasiswa, dengan dibukanya program ini masyarakat makin mengenal fakultas ini dengan baik. Itulah dua hal yang dirasakan sebagai implikasi positif dari kehadiran program Diploma Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi yang kelahirannya kita peringati hari ini.

Untuk itu pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan saya atas nama pimpinan fakultas serta seluruh civitas akademika fakultas Ilmu Budaya-Adab menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada penggagas awal berdirinya program PAD, antara lain Dr. H. Saifullah SA, selaku Dekan Fakultas Adab pada waktu itu, Bapak Drs. Syamsir Roust, Bapak Drs. Herman, dan Sdr. Herianto (almarhum) yang telah dengan kerja keras mengupayakan berbagai hal yang diperlukan untuk start awal berdirinya program PAD, serta pihak-pihak lain, baik di dalam maupun di luar fakultas yang tidak dapat disebut satu persatu, maupun mereka-mereka yang telah memberikan sumbangan tenaga, fikiran, dan waktu-waktu mereka untuk kesinambungan dan pengembangan program PAD hingga waktu ini, yang Alhamdulillah berkembang dengan baik dan telah pula menelorkan program sarjana (S1)perpustakaan menjelang usia kesepuluh tahun ini, yaitu program S.1 Ilmu Informasi dan Perpustakaan.

Perjalanan PAD beberapa waktu terakhir memang memperlihatkan grafik yang menaik, dan dari waktu ke waktu senantiasa berbenah diri dan mengembangkan sayapnya, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka peningkatan kualitas pustakawan dan perpustakaan, baik yang ada di daerah maupun di luar daerah. Dalam kaitan perkembangan akhir bidang keilmuan perpustakaan di fakultas ini, kita perlu menyebut nama beberapa diantara mereka yang memberikan andil yang sangat besar, yaitu antara lain, tokoh senior kita Bapak Drs. Raichul Amar M.Pd., Ibu Dra. Nurhayati Zein, pustakawan IAIN yang beberapa tahun terakhir telah resmi menjadi staf pengajar PAD, Bapak Dr. Zulfikar, Bapak Fuad Gani , kedua beliau ini adalah pustakawan dan pakar ilmu perpustakaan Universitas Indonesia yang telah dengan ikhlas dan sungguh-sungguh menyumbangkan fikirannya bagi pengembangan program PAD. Begitu juga Bapak Syahyuman, pustakawan UN Padang, Bapak Syamsir Alam, Ibu Saufni Khalid, ; beliau beliau ini dengan setia telah mengawal perkembangan PAD hingga menjadi seperti sekarang dan banyak lagi pihak-pihak lain kalau disebut satu persatu.

Bapak-Bapak, Ibu-Ibu dan para hadirin yang berbahagia

Bertolak dari pengalaman akademik dan latar belakang sejarah pendidikan tinggi dalam sejarah peradaban Islam, maka seyogianya keberadaan bidang ilmu perpustakaan di PTAI seperti IAIN ini menjadi signifikan, karena sejak masa masa awal, Islam telah memberikan apresiasi terhadap pentingnya perpustakaan sebagai sumber kemajuan peradaban umat, dan hampir setiap periode politik kekhalifahan dalam Islam, selalu memberikan prioritas untuk mendirikan perpustakaan-perpustakaan besar. Kita mencatat di masa kekhalifahan Harun Al-Rasyid pada abad ke IX M telah didirikan perpustakaan yang terkenal dengan Dar el-Ulum atau Baitul Hikmah. Ini terbilang perpustakaan besar yang menjadi puncak kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan timur (Islam) dan memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dunia di masa itu, tidak hanya di timur akan tetapi juga ke dunia barat. Perpustakaan Baitul Hikmah pada watu ini merupakan sentra pengembangan ilmu pengetahuan, karena keluasan fungsinya yang tidak hanya menyediakan berbagai referensi ilmu pengetahuan, akan tetapi juga menjadi lembaga pendidikan tinggi dan berperan menggalang berbagai kegiatan pengembangan ilmu dan penelitian ilmiah, penulisan, bahkan juga kegiatan-kegiatan penterjemahan. Tidak salah bila Raja Louis XI dari Perancis mengambil gagasan Baitul Hikmah untuk kemudian mendirikan perpustakaan yang sama yang menjadi cikal bakal lahirnya ”Bibliotheque Nationale ” Perancis yang kita kenal sekarang. Setelah Baitul Hikmah, beberapa perpustakaan besar juga muncul beberapa abad kemudian di dunia Islam, seperti perpustakaan Khalifah Fathimiyyah di Kairo yang memiliki lebih dari 2 juta eksemplar buku berbagai bidang keilmuan, dan masih di kota yang sama terdapat pula perpustakaan Darul Hikmah yang memiliki lebih 40 rak buku yang masing-masing berisi tidak kurang dari 18.000 eksemplar buku, bahkan di perpustakaan ini juga disediakan tinta, pena, dan kertas untuk berbagai kegiatan keilmuan lainnya. Begitu juga perpustakaan Baitul Hakam di Bagdad. Perpustakaan ini menyerupai universitas yang bertujuan untuk membantu perkembangan belajar, mendorong penelitian, dan mengurusi terjemahan teks-teks penting. Koleksi buku Perpustakaan Baghdad berjumlah 400 hingga 500 ribu jilid. Perpustakaan Al-Hakam di Andalus. Jumlah buku didalamnya mencapai 400.000 eksemplar. Perpustakaan ini mempunyai katalog-katalog yang sangat teliti dan teratur yang mencapai 44 bagian. Di perpustakaan ini terdapat pula para penyalin buku yang cakap dan penjilid-penjilid buku yang mahir. Perpustakaan Bani Ammar di Tripoli. Perpustakaan ini berisi buku-buku yang langka dan baru dijamannya. Bani Ammar mempekerjakan orang-orang pandai dan pedagang-pedagang untuk menjelajah negeri-negeri dan mengumpulkan buku-buku utama dari seluruh negeri-negeri dan dari wilayah-wilayah asing. Jumlah koleksi bukunya mencapai 1.000.000 eksemplar. Terdapat 180 pengalih tulis dan penyalin buku-buku yang mangabdi bagi kepentingan pengembangan ilmu di perpustakaan ini. Selain itu, juga terdapat banyak perpustakaan pribadi. Para ulama jaman itu memiliki perpustakaan yang isinya mencapai ribuan buku. Tapi sangat disayangkan, banyak dari perpustakaan-perpustakaan itu hancur karena perang. Pada saat pendudukan Mongol, perpustakaan Baghdad dihancurkan. Mereka membakar atau membuang ke Sungai Tigris koleksi buku Perpustakaan Baghdad. Ini adalah pemusnahan buku paling mengerikan dalam sejarah perpustakaan Islam. Petaka serangan Salib juga telah membuat kita kehilangan perpustakaan-perputakaan paling berharga yang ada di Tripoli, Maarrah, Al-Quds, Ghazzah, Asqalan, dan kota-kota lainnya yang dihancurkan mereka.

Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu serta para hadirin yang saya hormati

Apa yang sesungguhnya ingin kita kemukakan dari perkembangan sejarah perpustakaan di dunia Islam itu adalah bahwa lembaga keilmuan Islam seperti fakultas Ilmu Budaya-Adab yang membidangi pengembangan keilmuan budaya perspektif Islam memiliki relevansi yang kuat kearah pemberdayaan perpustakaan sebagai pewaris tradisi keilmuan Islam dalam rangka membangun peradaban umat. Pada saat arus budaya global makin melindas peradaban-peradaban timur dan Islam, lembaga seperti ini makin diperlukan kehadirannya untuk menghasilkan intelektual muslim yang akan mampu membendung kuatnya arus peradaban barat yang cendrung destruktif serta membangkitkan kembali kajayaan peradaban Islam melalui berbagai aktifitas keilmuan dan kebudayaan, penggalian tradisi keilmuan Islam, serta melakukan upaya-upaya pengembangannya dalam berbagai lini kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, dalam rangka memperingati 10 tahun berdirinya salah satu program Fakultas Ilmu Budaya Adab ini, kami ingin memberi penegasan atas apa yang sesungguhnya telah menjadi komitmen awal dari penggagas berdirinya fakultas ini, yaitu untuk melahirkan ilmuan budaya dan budayawan muslim yang respek terhadap perkembangan umat, bukan ilmuan yang monoton dengan pergulatan keilmuan semata atau ilmuan yang hanya memiliki orientasi profit dalam merangkul lapangan kerja saja, tetapi ilmuan muslim yang memiliki agenda besar dalam rangka peningkatan kualitas budaya umat melalui pendekatan keislaman. Khusus dalam lapangan keilmuan informasi, perpustakaan (yang tingkat strata satunya mulai didirikan pada tahun ini), tentu kita sangat berharap dengan jurusan yang baru ini, untuk memiliki spesifikasi yang searah dengan agenda besar keislaman itu. Jurusan ini seyogianya mampu menghasilkan Lulusan yang bukan hanya ilmuan pustaka atau pustakawan seperti kebanyakan jurusan-jurusan perpustakaan atau Ilmu informasi lainnya, akan tetapi lulusan ilmuan pustaka atau pustakawan dengan keilmuan yang dimiliki berkemampuan untuk meningkatkan budaya baca, mampu mengolah dan mengemas informasi untuk peningkatan kualitas umat, baik pada aspek intelektualitas maupun spiritualitas, memiliki wawasan global, namun tetap dalam koridor perspektif keislaman.

Terakhir kita mengharapkan dengan peringatan HUT ke 10 ini, program PAD semakin berjaya untuk masa-masa yang akan datang, apalagi dengan Ketua yang baru. Kepada semua pihak kita menyampaikan terima kasih atas dukungannya selama ini dan mudah-mudahan dukungan itu masih tetap diberikan untuk peningkatan PAD ke depan.
Demikian yang dapat disampaikan pada kesempatan HUT PAD ke 10 ini, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamua’alaikum Wr.Wb.
© Irhash A. Shamad.